Ijo Mas Blog – Cara mendidik anak yang efektif perlu diketahui oleh kedua orangtua. Anak dapat terdidik dengan baik. Sehingga, tumbuh menjadi anak yang berguna dan memiliki pribadi membanggakan. Orangtua pun bisa menjadi sosok yang bijaksana dan bersahabat. Pasalnya, perlu diakui bahwa ilmu psikologi memberikan perspektifnya bahwa setiap behavior yang dimiliki seseorang dilatarbelakangi oleh masa lalunya.
Yakni apa yang dialami atau didikkan saat kecil masuk ke alam bawah sadar dan kemudian dimunculkan sebagai pribadinya saat ia beranjak dewasa. Ini menurut teori psikoanalisa milik tokoh legendaris, Sigmund Freud. So, apapun sikap yang ditunjukkan anak kelak bukan semata-mata kesalahannya. Tapi, lebih tepatnya adalah kesalahan dalam mendidik dan metode pola asuh yang dipilih.
Bukan hanya Frued dengan psikoanalisanya. Bahkan Skinner dengan teori behaviorisme memaparkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh stimulus+respon. Yakni, setiap stimulan yang diberikan akan menunjukkan suatu respon tindakan. Ini dihasilkan dari sebuah kebiasaan yang dilakukan secara berangsur-angsur.
So, jika dipahami latarbelakangnya ini masih berkaitan dengan akibat dari peran orang tua mendidik. Jika kedua orang tua membiasakan anak dan mempertontonkan suatu tindakan yang kurang baik maka akan diimitasinya. So, kelak saat dewasa dia tumbuh menjadi apa yang telah Anda biasakan dan stimuluskan.
Nah, mulai dari sekarang jadilah orang tua yang bijaksana. Memberikan didikan secara benar dan dengan metode yang bisa diterima anak. Jangan melarang anak dengan cara memaksakan kehendak. Tapi, katakana no dengan teknik yang tepat. Tidak menyakiti anak, dan tidak membuatnya tertekan. Justru sebaliknya, anak merasa nyaman dengan arahan yang diberikan.
Pilihlah pola asuh demokratis yang sangat dianjurkan oleh pakar psikologi. Pola asuh ini bercirikan, orang tua ikut terlibat dalam mengarahkan dan membimbing anak. Namun tidak dengan cara menekan. Orang tua mengarahkan dengan cara yang baik, menjelaskan pada anak tentang manfaat dan dampaknya jika melakukan suatu hal. Tetap mempertimbangkan harapan anak. Mengingatkan anak dengan cara yang baik. Serta memberikan kasih sayang secara tulus.
Dengan mendidik anak seperti ini Anda akan lebih bersahabat dengan anak. Anda juga lebih didengarkan setiap bimbingan yang diberikan. Anak pun akan tumbuh dengan mental yang sehat. Menjadi anak hebat berprestasi. Namun, tetap memiliki empati kepada teman. Pasti Anda lebih bangga bukan jika memiliki buah hati yang penuh prestasi dengan moral terbaik? Sehingga, ada beberapa tips tentang say no secara tepat kepada anak seperti di bawah ini:
1. Jangan Memukul
Melarang anak dengan cara memukul sangatlah buruk. Anda harus menghindari tindakan KDRT ini. Selain Anda dapat dituntut hukum. Anda pun harus mempertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Bukan hanya itu, coba berfikirlah apakah Anda ingin menjadi orang tua sekejam itu? Bagaimana jika Anda menjadi mereka yang dipukul? Apakah anak sedangkal itu menghadapi tindakan anak yang memang belum banyak mengerti?
2. Jangan Menggunakan Kata Kasar
Hindarilah berkata kasar kepada anak saat melarangnya. Baik itu memberika justifikasi maupun kata kotor. Karena itu akan memberikan sugesti buruk pada anak. Sehingga mengganggu kesehatan mental dan mempengaruhi perilakunya kelak.
3. Jangan Membentak
Janganlah membentak buah hati. Pasalnya, ini dapat membuat anak kaget. So, dapat mempengaruhi psikologis anak menjadi kurang baik.
4. Mengalihkan Aktifitas Lain
Saat Anda melarang anak mengenai hal tidak baik, alihkan dengan aktifitas lain yang lebih edukatif. Contohnya, Ayah boleh pinjam korek apinya, sayang main buku gambar ini ya.
5. Menjelaskan Dampaknya
Saat anak ingin melakukan sesuatu yang berdampak negatif. Laranglah dengan cara menjelaskan konsekuesi buruknya. Contoh, Ini jajannya tidak bersih sayang, nanti sayang Bunda bisa sakit.
6.Menggunakan Taktik Bahasa yang Lebih Halus
Pilihlah kata-kata yang halus, tidak memiliki konotasi negatif. Terlebih, memilih kata yang mudah tersentuh oleh anak-anak lebih dianjurkan.
Demikianlah cara mendidik anak terbaik yang harus dilakukan para orangtua kedepan. Semoga anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi bersamaan ayah bunda mendidiknya dengan lemah lembut.